Rabu, 11 Juni 2014

Polisi Surakarta Sita Atribut Bergambar Bintang Kejora

Polisi Surakarta Sita Atribut Bergambar Bintang Kejora

Polisi Surakarta Sita Atribut Bergambar Bintang Kejora
Ratusan massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menggelar aksi dalam "Memperingati HUT West Papua ke 51" . Mereka menuntut segera diakuinya kedaulatan Negara Papua Barat oleh Indonesia dan PBB. TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.COSurakarta - Kepolisian Resor Kota Surakarta, Jawa Tengah, menyita dua spanduk bergambar bintang kejora dari mahasiswa asal Papua. Spanduk itu akan dipakai dalam aksi protes di Bundaran Gladak oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Surakarta, Kamis 15 Agustus 2013. “Simbol itu terkait dengan gerakan separatis sehingga harus disita,” ujar Kepala Satuan Intel dan Keamanan Polresta Surakarta, Komisaris Fachruddin.

Dia menjelaskan, spanduk disita saat mahasiswa akan berangkat aksi. "Kami sita di dekat mess mereka," katanya. Menurut Fachruddin, mahasiswa itu telah memberitahukan rencana aksi kepada polisi. "Saat itu mereka berjanji tidak akan membawa atribut yang memuat simbol separatis," katanya. Tapi, ujar Fachruddin, atribut bintang kejora itu ternyata masih ditemukan.

Koordinator aksi, Dinno Abugy mengatakan tindakan polisi itu melanggar kebebasan untuk menyampaikan pendapat. "Mereka telah melakukan intimidasi sejak kami akan berangkat aksi," katanya di sela orasi. Aksi itu menuntut hak menentukan nasib sendiri untuk warga Papua. Mereka juga menuntut agar militer ditarik dari wilayah Papua. Polisi dan anggota TNI mengawasi aksi itu saat peserta aksi beberapa kali menyanyikan lagu yang menyatakan bahwa Papua bukan bagian dari Indonesia.

Mahasiswa asal Papua sudah dua kali menggelar aksi protes di Bundaran Gladak dan membawa bendera bintang kejora. Tapi saat itu tak ada tindakan dari kepolisian. Hal yang sama terjadi di Yogyakarta, ketika puluhan mahasiswa asal Papua mengusung bendera bintang kejora saat peringatan hari buruh internasional pada 1 Mei 2013. Mereka memperingati 50 tahun Indonesia menduduki Papua Barat, yakni pada 1 Mei 1963.

Peserta menghiasi wajahnya dengan motif bendera Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat itu. "Ini hak orang Papua, kami tak takut," kata juru bicara aksi Agus Dogomo saat itu. Mereka menuntut kemerdekaan Papua Barat. Sejumlah poster bertuliskan: "Papua bukan Merah Putih, tapi Bintang Kejora". Saat itu tak ada tindakan dari aparat kepolisian. Di Yogya mahasiswa asal Papua juga bebas tak memakai helm saat mengenderai sepeda motor tanpa ada tindakan dari polisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar